Pengertian
Suatu
pertemuan ilmiah yang membahas suatu masalah tertentu dengan prasaran dan
tanggapan melalui diskusi untuk memperoleh keputusan bersama mengenai masalah
tersebut adalah seminar. Masalah yang dibahas dalam pertemuan itu mempunyai
ruang lingkup yang terbatas dan terfokus. Misalnya : Seminar tentang: “Upaya
Meningkatkan Kinerja Guru melalui Supervisi Akademik”, “Bunga Pustaka, Walking
Book, Eksplorasi dan Kolaborasi sebagai Wahana Membuka Jendela Dunia”.
Seminar
diselenggarakan dengan tujuan untuk memperoleh solusi tentang masalah yang
diseminarkan. Oleh karena itu peserta seminar adalah orang-orang yang
berkecimpung dalam masalah tersebut. Jika hal yang dibahas adalah masalah
kinerja guru, peserta seminar adalah orang-orang yang berkecimpung dalam bidang
pendidikan. Karena kinerja guru dan supervisi akademik adalah masalah yang ada
pada dunia pendidikan. Akan sangat kurang bermanfaat jika masalah tersebut
dihadiri/dibahas oleh para pelaut maupun petani.
Meskipun
masalah yang dibahas tentang masalah-masalah sosial, seminar merupakan
pembahasan ilmiah yang bertujuan mencari pemecahan. Dengan demikian seminar
selalu diakhiri dengan kesimpulan dan rekmendasi.
Karena seminar
yang sedang dibahas sebagai salah satu diseminasi Best Practice maka
yang disebarluaskan adalah bagaimana solusi yang telah dipraktikkan oleh
pembicara/pembawa kertas kerja. Penulis kertas kerja berperan sebagi
narasumber. Dalam presentasi, narasumber menjelaskan parmasalahan apa yang
dihadapi, siapa yang terlibat, mengapa masalah tersebut muncul, strategi apa
yang digunakan, bagaimana mengatasinya, dan bagaimana keberhasilan itu dapat
diimbaskan kepada peserta seminar. Sehingga dalam seminar ini bukan mencari
solusi, melainkan menjelaskan pengalamannya kepada peserta seminar. Dalam
diskusi/tanya jawab, bukan kesepakatan akhir yang harus diperoleh melainkan
penjelasan narasumber, contoh-contoh, dan argumentasi yang mendukung Best
Practice tersebut. Dengan penjelasan, contoh, dan argumentasi yang pernah
dialami diharapkan peserta seminar dapat memahami isi kertas kerja dan
selanjutnya akan termotivasi untuk mencoba lebih kreatif dan inovatif dalam
mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi di sekolahnya dengan metode ilmiah.
Penyelenggaraan
Seminar
Seminar yang
baik perlu dipersiapkan dengan baik, dengan langkah-langkah sebagai berikut.
·
Persiapan
Seminar
Hal penting yang yang harus ditentukan
adalah topik masalah dan tujuan. Tema hendaknya dipilih yang menarik perhatian
para peserta yaitu masalah-masalah yang penting dan hangat untuk dibahas (current
isues). Penentuan waktu sebaiknya dikaitkan dengan hari-hari
besar/peristiwa nasional/peristiwa penting. Misalnya: yang berkaitan dengan
hari pendidikan nasional; hari guru; hari-hari pertemuan organisasi K3S, MKS,
KKPS, MKPS, APSI, dan lain-lain. Waktu/hari/tanggal (titimangsa)
pelaksanaan hendaknya dipertimbangkan yang sekiranya para peserta dapat hadir.
Sedangkan mengenai tempat, piihlah tempat yang strategis (mudah dijangkau,
cukup tempat parkir, kapasitas ruangan, dan lain-lain). Fasilitas lain yang
perlu dipersiapkan adalah: tempat duduk yang memadai; sirkulasi udara dan
cahaya yang masuk ruangan cukup; alat peraga (audio visual); listrik;
serta penataan interior yang nyaman. Hal lain yang amat penting adalah
publikasi. Publikasi kepada masyarakat/calon peserta seminar perlu
menginformasikan mengenai: tujuan seminar; tema atau topik yang akan dibahas;
pendaftaran dan persyaratan peserta; serta narasumber dalam seminar tersebut.
·
Pelaksanaan
Seminar
Seminar dilaksanakan oleh panitia,
moderator, narasumber, dan peserta. Masing-masing mempunyai peran yang satu
sama lain saling berkaitan/sinergis dalam mewujudkan keberhasilan seminar.
Peranan
Panitia
Panitai seminar setidaknya terdiri
atas: ketua, sekretaris, dan bendahara. Namun untuk hal tertentu dapat ditambah
dengan beberapa bagian (akomodasi, konsumsi, dokumentasi, dan lain-lain). Tugas
panitia adalah mempersiapkan segala keperluan seminar mulai dari penentuan
topik, waktu, tempat, narasumber, peserta, pendanaan, konsumsi, sertifikat, dan
perizinan).
Peranan
Moderator
Meskipun persiapan telah dilakukan
dengan baik, tidak menjamin bahwa seminar dapat terlaksana dan berhasil dengan
baik. Karena keberhasilan sangat ditentukan oleh para fungsionaris dan peserta
seminar. Sebagai fungsionaris, pimpinan/moderator seminar sangat penting
peranannya. Ia mewarnai seluruh situasi seminar. Oleh karena itu, diperlukan
moderator yang baik dengan kriteria: (1) Mampu berpikir jelas dan cepat. Jelas
maksudnya agar ide dan gagasannya mudah dipahami orang lain, sedangkan cepat
artinya mampu mengikuti cara berpikir para peserta yang beraneka ragam; (2)
Bersikap luwes. Artinya, ia harus mampu mengutarakan pikirannya secara jelas
dengan bahasa yang lancar serta mampu berkomunkasi dengan para peserta; (3)
Mempunyai kemampuan dan kesanggupan menganalisis. Ia harus mampu menganalisis
masalah, mampu menganalisis pendapat para peserta yang akhirnya sampai pada
kesimpulan; (4) Berpandangan obyektif. Tidak memihak dan obyektif terhadap
permasalahan. Ia harus yakin bahwa setiap tanggapan memperoleh perhatian dari
seluruh paserta lainnya; (5) Tidak berprasangka. Terutama dalam menarik titik
temu bagi pihak yang bertentangan; (6) Sabar. Ia harus dapat menahan emosi jika
terjadi kendala dalam proses pembicaraan; (7) Cerdik dalam menangani masalah
yang timbul pada peserta, tanpa menyinggung perasaan salah seorang peserta; (8)
Mempunyai keseimbangan dan pengendalian diri. Tidak menonjolkan diri, tidak
mendominasi pembicaraan, dan tidak berlebihan; (9) Mempunyai rasa humor. Hal
ini dimaksudkan untuk mengurangi ketegangan, sehingga para peserta bebas
mengemukakan pendapat.
Peranan
Sekretaris
Tidak kalah pentingnya dengan
moderator, sekretaris pun memegang peranan penting. Adapun tugas sekretaris
adalah: mencatat proses atau prosedur selama seminar berlangsung; membantu
moderator dalam menyimpulkan dan merumuskan hasil seminar; mencatat simpulan/hasil
seminar yang dicapai.
Peranan
Peserta
Selain pada fungsionaris, dinamika dan
aktivitas seminar terletak pada para peserta. Peran dan tugas peserta sangat
menentukan berhasil tidaknya sebuah seminar. Oleh karena itu, untuk menjadi
peserta seminar yang baik hendaknya: (1) Menguasai masalah yang diseminarkan.
Hal ini dapat diperoleh melalui mempelajari buku-buku sumber maupun hasil
kreativitas dan inovasi yang pernah dialami. Menguasai masalah berarti
mempunyai bahan dalam pembicaraan; (2) Menyimak pembicaraan dengan penuh
perhatian; (3) Menunjukkan sikap simpati dan empati yang tinggi; (4) Terampil
menangkap gagasan utama pembicaraan dan gagasan penunjang; (5) Dapat mengajukan
usul maupun persuasi; (6) Dapat meminta pendapat dan informasi sebanyak
mungkin; (7) Dapat meminta pendapat dan argumen pendapat seseorang; (8) Jika
mengajukan penolakan hendaknya ditunjang dengan argumen yang kuat dan mampu
mengemukakan contoh-contoh konkret; (9) Ikut menyimpulkan pembicaraan.
Peranan
Narasumber
Narasumber adalah pembicara utama
dalam seminar. Ia harus mempersiapkan kertas kerja atau makalah berupa
pandangan umum tentang tema yang akan dibahas. Dalam kertas kerjanya narasumber
harus mampu mengungkapkan permasalahan dengan alternatif pemecahan yang sudah
dilaksanakan, lengkap dengan argumentasi yang bisa dipertanggungjawabkan
beserta contoh-contoh konkret dan bukti nyata. Dengan adanya argumen tersebut
narasumber dapat membuktikan kebenaran pendapat/pengalamannya yang sangat
mendukung dalam meyakinkan para peserta seminar. Data, fakta, dan informasi
yang diperlukan dalam argumentasi dapat diperoleh melalui observasi,
penelitian, dan bibliografi (studi pustaka) yang telah terbukti. Peserta akan
lebih simpatik apabila contoh dan bukti-bukti itu dilengkapi dengan data-data
nyata. Kertas kerja/makalah tersebut hendaknya dibagikan kepada peserta sebelum
seminar dimulai yaitu pada waktu pendaftaran peserta.
Berikut
ini disajikan contoh kerangka kertas kerja:
1)
Judul
2)
Identitas
Penulis
3)
Abstraksi
4)
Tema
5)
Latar
Belakang
6)
Permasalahan
7)
Solusi-Bukti-Alasan-Contoh-Fakta-Data
8)
Kesimpulan dan
Saran
Penyampaian pandangan umum dilakukan
pada sidang pleno. Segera setelah sidang pleno berakhir, dilanjutkan dengan
tanya jawab/pembahasan/diskusi. Moderator dengan bantuan sekretaris atau tim
perumus menyusun rumusan hasil seminar dan melaporkan kepada sidang untuk
mendapat pengakuan/keabsahan.
Dalam diseminasi Best Practice
dikenal dengan sebutan seminar institusi. Seminar ini bertujuan
untuk mengkomunikasikan dan mendiskusikan hasil penelitian tindakan atau
pengalaman terbaik yang telah dilakukan dan masalah-masalah yang akan
diteliti/dilakukan pada masa berikutnya. Dalam seminar tersebut peserta dapat
tukar-menukar hasil penelitian, studi, tindakan, ide, pengalaman, dan saling
membantu dalam pemecahan masalah. Dengan demikian antara penelitian dan seminar
merupakan suatu siklus yang tidak bisa dipisahkan. Karena penelitian mendorong
adanya seminar, dan seminar mendorong adanya penelitian-penelitian berikutnya.
Secara
garis besar seminar diseminasi Best Practice bertujuan:
1.
saling
memberikan andil penemuan yang diperoleh dari penelitian institusi, yang mengaitkan dengan pembinaan
dan pengembangan institusi;
2.
melalui
pertukaran pengalaman, mengidentifikasi masalah-masalah kelembagaan, mengkajinya dalam penelitian dan
pengembangan institusi berikutnya;
3.
mengembangkan
rencana dan metodologi penelitian institusional
baru, yang sesuai dengan kondisi dan permasalahan yang terjadi pada
masing-masing institusi (sekolah);
4.
mempertimbangkan
cara-cara dan rekomendasi yang dapat dijadikan masukan bagi usaha pembinaan dan
pengembangan.
·
Pasca
Seminar
Setelah
seminar institusi selesai, panitia diwajibkan membuat laporan keputusan
seminar. Laporan tersebut dapat disusun dengan menggunakan salah satu contoh
format laporan sebagai berikut.
LAPORAN HASIL SEMINAR
Judul
Seminar
|
....
|
Tema
Seminar
|
....
|
Tujuan
Seminar
|
....
|
Topik
Masalah
|
....
|
Narasumber
|
....
|
Waktu
Penyelenggaraan
|
....
|
Penyelenggara
|
....
|
Panitia a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
|
....
|
....
|
|
....
|
|
Jumlah Peserta
|
....
|
Jadwal Acara (lampirkan)
|
....
|
Sumber dan Penggunan Biaya
|
....
|
Hasil/simpulan dan
Rekomendasi (lampirkan semua makalah dan samputan penting)
|
....
|
Tempat, tanggal ....
Mengetahui
Ketua Panitia
Sekretaris
Sumber :
Bahan Belajar Mandiri Best
Practice © 2008
Direktorat Pembinaan Pendidikan dan
Pelatihan,
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen
Pendidikan Nasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar