Sejak awal tarikh Masehi, menurut
I. C. Van Leur ( 1960 ) dalam bukunya yang berjudul Indonesia
Trade and Society, sudah terjadi aktivitas hubungan dagang antara
Asia dan Eropa. Perdagangan waktu itu menjadi faktor yang sangat penting untuk
memenuhi kebutuhan dan membina hubungan antar Asia dan Eropa. Perkembangan
jalur perdagangan semula ramai melalui jalur darat ( jalur sutera, the silk
road ), kemudian mengalami pergeseran atau beralih ke jalur laut ( jalur
rempah-rempah, the spicy road ).
Masih ingat mengapa jalur laut menjadi pilihan ? kalau lupa coba buka kembali materi jaringan
perdagangan dan pelayaran Asia dan Eropa sampai abad ke-18. Perhatikan gambar peta
berikut !
Para pedagang dari Eropa terutama
dari Italia dan Yunani membawa barang dagangan berupa rempah-rempah dan sutera
dari Laut Tengah. Komoditas tersebut dibawa ke Venesia atau Genoa lewat
pegunungan Alpen terus menuju ke pasaran Eropa Barat. Akan tetapi ada juga yang
melalui para pedagang Portugis dan Spanyol yang aktif berdagang di Laut Tengah. Para pedagang dari
Portugis dan Spanyol setelah mendapat rempah-rempah dan sutera dari kota-kota
dagang di Laut Tengah seperti Bizantium (Constantinopel), Roma, Venesia,
Genoa, Aleksandria ( Iskandariah) dan Allepo, kemudian dibawa kepasaran Eropa
Barat, seperti Lisabon.
Perdagangan dunia baik melalui jalur
sutera maupun jalur rempah-rempah dari dunia Timur (termasuk dari Indonesia),
akan bermuara di Laut Tengah. Laut Tengah adalah sebuah inland sea (laut pedalaman) yang secara geografis terletak
strategis; sebelah barat dan utara
membentang wilayah Eropa, di sebelah timur terhampar daratan Asia dan di bagian
selatan adalah pesisir Afrika Utara.
Dari Lisabon dibawa ke
Eropa Utara oleh para pedagang Inggris dan Belanda. Dengan demikian rempah-rempah yang berasal
dari Indonesia telah menjadi komoditi
yang menghubungkan antara kota dagang
dan antara para pedagang dari Asia dan Eropa. Rempah-rempah itu sangat dibutuhkan di Eropa
sebagai obat, pengawet makanan dan bumbu masakan.
Ramainya perdagangan
di Laut Tengah, terganggu selama dan
setelah berlangsungnya Perang
Salib (1096-1291). Di tambah dengan jatuhnya kota Constantinopel (
Bizantium ) pada tahun 1453 ke tangan Turki Usmani yang notabene Islam. Maka berakhirlah kerajaan Romawi Timur dan
dapat dikatakan aktivitas perdagangan antara orang Eropa dan Asia terputus.
Perang Salib berlangsung 200 tahun lebih dari
tahun 1096 sampai 1291. Berawal dari pernyataan perang Paus Urbanus II
(1095) untuk merebut kota suci Yerusalem di Timur Tengah dari kekuasaan bangsa
Turki Seljuk. Tentara Salib dari Eropa terdiri atas para biarawan, bangsawan,
rakyat dan budak belian. Mereka menggunakan lencana salib dibahunya sehingga
perang itu disebut perang salib.
Orang-orang Eropa atau bangsa Barat
menghadapi kendala krisis komoditi perdagangan khususnya rempah-rempah,
berusaha keras mencari sumbernya dengan melakukan penjelajahan samudra.
Faktor-faktor lain yang mendorong bangsa Barat menjelajah samudra pada akhir abad
ke –16 diantaranya :
- Penemuan Copernicus yang didukung oleh Galileo yang menyatakan bahwa bumi itu bulat seperti bola, matahari merupakan pusat dari seluruh benda-benda antariksa. Bumi dan benda-benda antariksa lainnya beredar mengelilingi matahari ( teori Heliosentris ).
- Semangat reconguesta, yaitu semangat pembalasan sebagai tindak lanjut Perang Salib, terhadap kekuasaan Islam dimanapun yang dijumpainya
- Semangat gospel, yaitu semangat untuk menyebarkan agama nasrani.
- Semangat Glory, yaitu semangat memperoleh kejayaan atau daerah jajahan.
- Semangat Gold, yaitu semangat untuk mengeruk kekayaan .
- Perkembangan teknologi kemaritiman dimana keberadaan kapal-kapal laut yang besar memungkinkan pelayaran dan perdagangan yang lebih luas, termasuk menyeberangi samudra Atlantik.
- Adanya sarana pendukung seperti kompas, teropong, mesiu dan peta yang menggambarkan secara lengkap dan akurat garis pantai, terusan dan pelabuhan.
- Adanya buku Imago Mundi yang menceritakan perjalanan Marco Polo (1271-1292).
- Perjalanan Ordoric da Pardenone menuju Campa yang sempat singgah di Jawa pada abad ke-14. Ordoric melaporkan sekilas mengenai kebesaran Majapahit.
Marco Polo
adalah saudagar dari Venesia, bersama ayahnya Nicolo Polo dan pamannya Maffeo
Polo mengunjungi China (1271-1292) dengan menelusuri jalur sutera. Ketika
itu China diperintah oleh Kubilai
Khan ( pengganti ayahnya, Jenghis Khan ). Kembali dari China
menggunakan kapal Khan Agung melalui jalur laut singgah di pelabuhan
Perlak ( 1292 ).
Negara-negara
yang mempelopori penjelajahan samudra adalah Portugis dan Spanyol menyusul
Inggris, Belanda, Perancis, Den Mark dan
lainnya. Untuk menghindari persaingan yang berbuntut bentrokkan dilautan antara
Portugis dan Spanyol, pada tanggal 7 Juni 1494 lahirlah perjanjian
Tordesillas. Paus membagi daerah kekuasaan di dunia non kristiani
menjadi dua bagian dengan batas garis demarkasi/ khayal yang membentang
vertikal dari kutub utara ke kutub selatan ( mulai dari garis meridian 370
league sebelah barat kepulauan Verdi. Kepulauan Verdi terletak di sebelah barat
Afrika, sebagai patokan . Daerah sebelah timur garis khayal adalah jalurnya/
kekuasaan Portugis, sedangkan daerah sebelah barat garis khayal adalah jalurnya
Spanyol.
1.
Pelayaran Orang-orang Portugis
Orang-orang
Portugis menjadi pelopor berlayar mencari tempat asal rempah-rempah. Hal ini
tidak lepas dari kiat Pangeran Henry Mualim ( Henry Navigator )
putra Raja Portugal, Johan II. Pangeran Henry memberi hak-hak
istimewa kepada keluarga –keluarga saudagar sukses dari Italia, Spanyol dan Perancis. Mereka supaya
bersedia tinggal dan berdagang di ibukota Portugal. Hasilnya tidak kurang dari
400 sampai 500 kapal berlabuh di Lisabon setiap tahun. Lisabon mulai mampu
menandingi keramaian Venesia dan Genoa.
Pada
tahun 1418, Portugis telah menduduki Madeira sebagai koloni seberang laut yang pertama di kawasan Atlantik. Pelayaran
menelusuri Atlantik semakin meningkat sejalan Portugis melakukan perdagangan
budak dari Guinea dan mendapat hak atas wilayah non Kristiani dari Paus ( perjanjian Tordesillas).
a. Bartholomeus Diaz
Mulai
berangkat dari Lisabon, ibukota Portugal menyusuri pantai barat Afrika pada
tahun 1486. Diaz sampai di ujung selatan
benua Afrika, kira-kira 832 km diserang badai/ topan yang mampu merusak kapal.
Ia kembali ke Portugal atas desakan awak kapal. Awak kapal Diaz memberi nama
tempat itu Tanjung Badai. Namun raja Portugal, Johan II menamakan
Tanjung Harapan Baik ( cape of Good Hope ) menghilangkan kesan
menakutkan, melainkan sebagai harapan masa depan yang terbuka.
b. Vasco da Gama
Pada
tanggal 8 Juli 1947, Raja Portugis Manuel I memerintahkan da Gama
mengikuti jejak Diaz. Merasa aman
di Tanjung Harapan, meneruskan pelayaran sampailah di Muzambique.
Di Malindi, Bandar di pantai
timur Afrika bertemu para pelaut Islam ( orang Moor ). Atas petunjuk mualim
Moor, da Gama melanjutkan ekspedisinya memasuki samudra Hindia dan Laut
Arab. Rombongan da Gama sampai di
Kalikut dan Goa, yaitu Bandar di pantai barat India, pada tahun 1498.
Pemancangan batu Padrao, berupa prasasti bermotif lukisan bola
dunia lambang kerajaan Portugis, dilakukan di setiap wilayah yang disinggahi
sebagai tanda miliki (mengklaim).
Kapal dagang
besar mempunyai banyak awak kapal yang dipimpin oleh nakhoda yang
dibantu juru mudi,
juru batu dan mualim. Tugas dan tanggung jawab nakhoda pada
keselamatan pelayaran, transaksi barang dagangan dan keuangan. Juru mudi
bertugas kelancaran kemudi, tempat di buritan kapal. Juru batu
bertanggung-jawab kendali jangkar/ sauh, menjaga kapal jangan sampai menabrak
batu karang. Mualim sebagai pandu laut yang membawa kapal.
Amerigo Vespucci adalah seorang Italia yang bekerja untuk Spanyol,
mencatat segala sesuatu yang dilihat dan dialami di daerah orang Indian itu.
Catatan Amerigo Vespucci ini sampai ke tangan seorang professor
Ilmu Bumi di Universitas St. Die di Jerman yang bernama Martin Waldseemuller.
Melalui professor inilah daerah yang merupakan benua itu diberi nama Amerika,
mengambil nama Amerigo Vespucci.
3.
Pelayaran orang-orang Inggris.
Orang-orang
Inggris yang melakukan penjelajahan samudera untuk mencari tempat baru di dunia
timur, antara lain sebagai berikut :
Pada
tahun 1577 Drake berangkat berlayar dari Inggris ke arah barat. Dalam
pelayarannya rombongan ini memborong rempah-rempah di Ternate. Drake
setelah mendapatkan banyak rempah-rempah pulang kenegerinya dan sampai di
Inggris pada tahun 1580. Pelayaran Drake ini belum memiliki arti penting
secara ekonomis dan politis.
b. Pilgrim Fathers
Pada
tahun 1607 rombongan yang menamakan diri Pilgrim Fathers melakukan
pelayaran ke arah Barat. Kapal yang bernama May Flower berhasil membawa
rombongan ini mendarat di Amerika Utara.
c. William Dampier
Pada
tahun 1688, Dampier melakukan pelayaran dan berhasil mendarat di Australia. Ia terus melanjutkan pelayaran
dengan menelusuri pantai ke arah utara.
d. James Cook
Pada
tahun 1770 Cook berhasil mendarat di pantai timur Australia. Bahkan Cook
telah berhasil menjelajahi pantai Australia secara bulat pada tahun 1771.
Oleh karena itu James Cook sering dikatakan sebagai penemu benua
Australia.
4.
Pelayaran orang-orang Belanda
Biasanya
para pedagang Belanda membeli dagangan rempah-rempah dari Portugis di pusat
pasar Lisabon. Namun setelah Lisabon dikuasai Spanyol, Belanda mencari jalan
menuju daerah penghasil rempah-rempah. Walaupun Portugis berusaha merahasiakan
jalan ke pusat penghasil rempah-rempah, Belanda berhasil menyusul Portugis dan
Spanyol.
Belanda berhasil memasuki wilayah perairan
Indonesia setelah Jan Huygen van Linschoten mempublikasikan peta
dan catatan tentang penemuan Portugis berjudul Itinerario near Oost ofte Portugaels Indien ( Rencana
perjalanan ke Timur atau Hindia Portugis ), pada tahun 1590.
Beberapa pelaut Belanda yang melakukan
penjelajahan ke dunia Timur antara lain sebagai berikut :
a. Barens
Pada
tahun 1594, Barens mencari daerah Timur ( Asia ) melalui jalur lain
yaitu ke utara. Perjalanan Barens terhambat karena air laut membeku sesampainya
di Kutub Utara. Ia berhenti di sebuah pulau yang dikenal dengan nama Pulau
Novaya Zemlya. Ia kemudian memutuskan untuk kembali tetapi meninggal
dalam perjalanan.
b. Cornelis de Houtman
Pada
tahun 1595, de Houtman dengan empat buah kapal yang memuat 249 orang
awak beserta 64 meriam, memimpin pelayaran mencari daerah asal rempah-rempah ke
arah timur mengambil jalur seperti yang ditempuh Portugis. Pada tahun 1596 Cornelis
de Houtman bersama rombongan sampai di Indonesia dan mendarat di Banten.
c. Abel Tasman
Abel
Tasman berlayar mencapai perairan di sebelah Tenggara Australia. Pada tahun
1642 ia menemukan sebuah pulau yang
kemudian dikenal dengan nama pulau Tasmania.
Dari
uraian di atas dapat ditegaskan bahwa dengan jatuhnya Constantinopel ke
tangan Turki Usmani, yang kemudian diikuti dengan pelayaran orang-orang Barat
mencari asal rempah-rempah, telah menyebabkan terjadinya perubahan jalur
pelayaran dan perdagangan. Baik
Portugis, Spanyol, Inggris dan Belanda
akhirnya sampai ke sumber rempah-rempah yaitu Indonesia. Sejak kedatangan
bangsa Barat ke Indonesia peta perdagangan mengalami perubahan yang akhirnya
dimonopoli bangsa Barat.
DAFTAR PUSTAKA
Badrika, Wayan . 2000. Sejarah Nasional Indonesia dan
Umum 2, Jakarta: Penerbit Erlangga
KS, Tugiyono, Sutrisno Kutoyo, Alex Pelatta. 1984. Atlas
dan Lukisan Sejarah Nasional
Indonesia. Jakarta
: CV Baru
Marwati Djoenet P. & Nugroho
Noto Susanto. 1993. Sejarah Nasional Indonesia VI. Jakarta: Balai Pustaka
MD, Sagimun, 1985. Sultan Hasanudin Menentang V.O.C. Jakarta : Departemen Pendidikan
dan
Lebudayaan.
Ricklefs, M.C., 2005. A History of Modern Indonesia
Since c. 1200. alih bahasa Satrio
Wahono dkk. Sejarah
Indonesia Modern 1200 – 2004,
Jakarta : PT Serambi Ilmu
Semesta.
Satia, Meta Candra. 1985. Sultan Baab Ullah Pengusir
Portugis dari Maluku, Jakarta :
C.V.
Muara Cipta.
Soeroto 1954. Indonesia Di Tengah-tengah Dunia dari
Abad ke Abad, Jakarta: Djambatan
Yamin, Muhammad. 1954. Proklamasi
dan Konstitusi. Jakarta: Djambatan.
_______________, .
1956. Lukisan Sejarah. Jakarta: Djambatan
Zen, MT. 1981. Ensiklopedi Indonesia Seri Geografi.
Jakarta: Intermasa
terimakasih yaa ,, sudah membantu saya :)
BalasHapus