Perjanjian Pendek ( Korte
Verklaring ) berisi :
1. Pernyataan
setia kepada raja Belnada atau Gubernur Jendral sebagai wakilnya.
2. Pernyataan
tidak akan mengadakan hubungan dengan pihak luar negeri.
3. Pernyataan
akan menjalankan segala peraturan dan perintah yang berasal dari Gubernur
Jenderal atau wakilnya.
Kapitan Pattimura nama aslinya adalah Thomas
Matullesia. Dilahirkan pada tahun 1783 di negeri Haria, buah perkawinan dari
Frans Matulessia dan Fransina Silahoi. Thomas memiliki saudara kandung yang
bernama Johannis Matulessia. Mereka kakak beradik memiliki tekad perjuangan
yang sama. Nama Kapitan Pattimura merupakan nama gelar mewarisi gelar dari
moyangnya.
Aceh
menjadi daerah sengketa antara Belanda dengan Inggris karena kedudukan Aceh
sangat memiliki arti penting terutama dibidang ekonomi, apalagi setelah
dibukanya terusan Suez pada tahun 1869. Persetujuandemi persetujuan antara Inggris
dengan Belanda diadakan di kota London, pertama tahun 1814, kedua tahun 1824
dan ketiga tahun 1871. Hasil persetujuan itu dikenal dengan nama Perjanjian
London atau Traktat Sumatera yang intinya
pihak Inggris melepaskan tuntutannya terhadap daerah Aceh.
Konsentrasi Stelsel adalah sistim
garis pemusatan dimana Belanda memusatkan pasukannya di benteng-benteng sekitar
kota termasuk kota raja. Belanda tidak
melakukan serangan ke daerah-daerah tetapi cukup mempertahankan kota dan pos-pos
disekitarnya.
Pada
tahun 1899, Belanda mulai menerapkan siasat kekerasan mengadakan serangan
besar-besaran ke daerah-daerah pedalaman. Tanpa mengenal peri kemanusiaan,
pasukan Belanda membinasakan semua penduduk daerah yang menjadi targetnya. Satu-persatu pemimpin para pemimpin
perlawanan rakyat Aceh menyerah dan terbunuh. Dalam pertempuran yang terjadi di
Meulaboh, Teuku Umar gugur. Jatuhnya Benteng Kuto Reh pada tahun 1904, memaksa
Aceh harus menanda tangani Plakat pendek atau Perjanjian
Singkat ( Korte Verklaring ).
Biarpun secara resmi pemerintah Hindia Belanda menyatakan
Perang Aceh berakhir pada tahun 1904, dalam kenyataannya tidak. Perlawanan
rakyat Aceh terus berlangsung sampai
tahun 1912. Bahkan di beberapa daerah tertentu di Aceh masih muncul perlawanan
sampai menjelang Perang Dunia II tahun 1939.
DAFTAR PUSTAKA
Badrika, Wayan . 2000. Sejarah Nasional Indonesia dan
Umum 2, Jakarta: Penerbit Erlangga
Depdiknas. 2005. Materi
Pelatihan Terintegrasi IPS Sejarah. Jakarta: Direktorat PLP.
KS, Tugiyono, Sutrisno Kutoyo, Alex Pelatta. 1984. Atlas
dan Lukisan Sejarah Nasional
Indonesia. Jakarta
: CV Baru
Mardjani Martamin, Drs. 1985. Tuanku Imam Bonjol. Jakarta :
Departeemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Marwati Djoenet P. & Nugroho
Noto Susanto. 1993. Sejarah Nasional Indonesia VI. Jakarta: Balai Pustaka
Nanulaita, IO. 1985. Kapitan Patimura. Jakarta
: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Ricklefs, M.C., 2005. A History of Modern Indonesia
Since c. 1200. alih bahasa Satrio
Wahono dkk. Sejarah
Indonesia Modern 1200 – 2004,
Jakarta : PT Serambi Ilmu
Semesta.
Satia, Meta Candra. 1985. Sultan Baab Ullah Pengusir
Portugis dari Maluku, Jakarta :
C.V.
Muara Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar