Alhamdulillah. Terlontar ucapan seakan latah, sesaat setelah kita mendapat rejeki, kebahagiaan atau kenikmatan. Bahkan mungkin mendapat sesuatu yang berbau maksiat atau dosa. Disadari atau tidak kita sendiri mengucapkan kata Alhamdulillah sudah bias yang semestinya sebagai cermin rasa syukur pada Allah SWT, bergeser sebagai kosa kata " latah ".
Ada beberapa cara mensyukuri nikmat Allah SWT. menurut Agung Sasongko dalam http://khazanah.republika.co.id/ yang saya unduh tangga 29 September 2016.
Pertama, syukur dengan hati.
Ini dilakukan dengan mengakui sepenuh hati apa pun nikmat yang diperoleh bukan hanya karena kepintaran, keahlian, dan kerja keras kita, tetapi karena anugerah dan pemberian Alloh Yang Maha Kuasa. Keyakinan ini membuat seseorang tidak merasa keberatan betapa pun kecil dan sedikit nikmat Allah yang diperolehnya.