Rasulullah
bersabda, “ Seandainya umat Islam tahu dan merasakan apa saja keistimewaan
ramadhan, maka mereka akan memohon kepada Allah agar seluruh bulan selainnya
menjadi ramadhan. Aku selalu sedih bila ramadhan meninggalkanku, karena itulah
Aku selalu bermohon kepada Allah kiranya diberi umur panjang untuk bertemu
kembali dengan ramadhan tahun depan. Aku amat bergembira bila bertemu kembali
dengan ramadhan. Dan bila ramadhan meninggalkan kita, Aku amat sedih”.
Kekhususan
Dan Keistimewaan Bulan Ramadhan :
1.
Puasa
Ramadhan adalah rukun keempat dalam Islam. Firman Allah Ta'ala : "Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan asas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. "(Al-Baqarah : 183).
Ibadah puasa
merupakan salah satu sarana penting untuk mencapai takwa, dan salah satu sebab
untuk mendapatkan ampunan dosa-dosa, pelipatgandaan kebaikan, dan pengangkatan
derajat. Allah telah menjadikan ibadah puasa khusus untuk diri-Nya dari
amal-amal ibadah lainnya.
Firman Allah
dalam hadits yang disampaikan oleh Nabi:
"Puasa itu
untuk-Ku dan Aku langsung membalasnya. Orang yang berpuasa mendapatkan dua
kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan kesenangan ketika
berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang berpuasa lebih harum dari
pada aroma kesturi." (Hadits Muttafaq 'Alaih).
Dan sabda Nabi :
"Barangsiapa
berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni
dosa-dosanya yang telah lalu. " (Hadits Muttafaq 'Alaih).
Maka untuk
memperoleh ampunan dengan puasa Ramadhan, harus ada dua syarat berikut ini:
ü Mengimani dengan
benar akan kewajiban ini.
ü Mengharap pahala
karenanya di sisi Allah Ta 'ala.
2.
Pada
bulan Ramadhan diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi umat manusia dan
berisi keterangan-keterangan tentang petunjuk dan pembeda antara yang haq dan
yang bathil.
3.
Pada
bulan ini disunatkan shalat tarawih, yakni shalat malam pada bulan Ramadhan,
untuk mengikuti jejak Nabi, para sahabat dan Khulafaur Rasyidin. Sabda Nabi
"Barangsiapa mendirikan shalat malam Ramadhan karena iman dan mengharap
pahala (dari Allah) niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. "
(Hadits Muttafaq 'Alaih).
4.
Pada
bulan ini terdapat Lailatul Qadar (malam mulia), yaitu malam yang lebih baik
daripada seribu bulan, atau sama dengan 83 tahun 4 bulan. Malam di mana
pintu-pintu langit dibukakan, do'a dikabulkan, dan segala takdir yang terjadi
pada tahun itu ditentukan.
Sabda Nabi :
"Barangsiapa
mendirikan shalat pada Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala, dari
Allah niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. " (Hadits Muttafaq
'Alaih).
5.
Pada
bulan ini terjadi peristiwa besar yaitu Perang Badar, yang pada keesokan
harinya Allah membedakan antara yang haq dan yang bathil, sehingga menanglah
Islam dan kaum muslimin serta hancurlah syirik dan kaum musyrikin.
6.
Pada
bulan suci ini terjadi pembebasan kota Makkah Al-Mukarramah, dan Allah
memenangkan Rasul-Nya, sehingga masuklah manusia ke dalam agama Allah dengan berbondong-bondong
dan Rasulullah menghancurkan syirik dan paganisme (keberhalaan) yang terdapat
di kota Makkah, dan Makkah pun menjadi negeri Islam.
7.
Pada
bulan ini pintu-pintu Surga dibuka, pintu-pintu Neraka ditutup dan para setan
diikat.
8.
Pada
bulan suci ini terjadi peristiwa bersejarah ditanah air. Indonesia menyatakan
proklamasi kemerdekaan atas berkat rahmat Allah di Ramadhan, tepatnya hari
Jum’at. Bahkan Soekarno dengan pertimbangan religious mengambil waktu
proklamasi pada tanggal 17 dikaitkan dengan jumlah rokaat sholat 5 waktu dalam
sehari, dan jatuh hari Jumat dimana umat Islam sangat memuliakan hari ini. Ini
bukan sesuatu yang kebetulan.
Betapa banyak berkah dan kebaikan
yang terdapat dalam bulan Ramadhan. Maka kita wajib memanfaatkan kesempatan ini
untuk bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benarnya dan beramal shalih, semoga
kita termasuk orang-orang
yang diterima amalnya dan
beruntung.
Perlu diingat, bahwa ada sebagian
orang –semoga Allah menunjukinya- menyia-nyiakan datangnya Ramadhan. Detik-detik
bulan Ramadhan yang sangat mulia dan berharga , berlalu begitu saja. Hal ini
menjadi iktibar bagi kita, seperti :
1.
Puasa
tapi tidak sholat
Barangsiapa
berpuasa tapi meninggalkan shalat, berarti ia meninggalkan rukun terpenting
dari rukun-rukun Islam setelah tauhid. Puasanya sama sekali tidak bermanfaat
baginya, selama ia meninggalkan shalat. Sebab shalat adalah tiang agama, di
atasnyalah agama tegak. Dan orang yang meninggalkan shalat hukumnya adalah
kafir. Orang kafir tidak diterima amalnya
2.
Hanya
di ramadhan mengenal shalat
Sebagian orang
apabila datang bulan Ramadhan, mereka bertaubat, mendirikan shalat dan
melaksanakan ibadah puasa. Namun jika Ramadhan lewat mereka kembali
meninggalkan shalat dan melakukan perbuatan maksiat. Mereka inilah seburuk-buruk
manusia, karena mereka tidak mengenal Allah kecuali di bulan Ramadhan saja.
Tidakkah mereka tahu bahwa pemilik bulan-bulan itu adalah Satu, berbagai bentuk
kemaksiatan adalah haram di setiap waktu dan Allah Maha Mengetahui setiap
gerak-gerik mereka di mana saja dan kapan saja. Maka sebaiknya mereka
cepat-cepat bertaubat nashuha.
Allah Ta'ala
berfirman : "Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang
beriman supaya kamu beruntung.” (An-Nuur: 31).
3.
Pada
bulan Ramadhan tidak sedikit orang yang membuat berbagai variasi pada menu
makanan dan minuman mereka. Walaupun hal itu diperbolehkan, tetapi tidak
dibenarkan israf (berlebih-lebihan) dan melampaui batas. Justeru seharusnya
adalah menyederhanakan makanan dan minuman.
Allah Ta 'ala berfirman
:
"Makan dan
minumlah dan janganlah kalian berbuat israf (berlebih-lebihan), sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat israf. " (Al-A'raaf: 31),
Ayat ini
termasuk pangkal ilmu kedokteran. Sebagian salaf berkomentar: "Allah mengklasifikasikan
seluruh ilmu kedokteran hanya dalam setengah ayat," lantas membacakan ayat
ini. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir 2/210.)
"Sungguh,
di antara yang paling aku khawatirkan menimpa kamu sekalian
adalah
nafsu yang menyesatkan dalam perut dan kemaluanmu serta hal-hal
yang
dapat menyesatkan hawa nafsu. " (HR.Ahmad).
Ketahuilah,
bahwa dampak teringan akibat berlebih-lebihan dalam makan dan
minum
adalah banyak tidur dan malas melaksanakan shalat tarawih serta
membaca
Al-Qur'an, baik di waktu malam atau di siang hari. Barangsiapa
yang
banyak makan dan minumnya, maka akan banyak tidurnya sehingga
tidak
sedikit kerugian yang menimpanya.
Karena
ia telah menyia-nyiakan detik-detik Ramadhan yang mulia dan sangat
berharga
yang tidak dapat digantikan dengan waktu lain serta tidak ada yang
menyamainya.
4.
Jika diperhatikan, banyak manusia yang
menghabiskan siang hari di bulan Ramadhan hanya untuk tidur mendengkur,
sementara malamnya mereka habiskan untuk mengobrol dan bermain-main, sehingga
mereka tidak merasakan puasa sedikit pun bahkan tidak sedikit yang meninggalkan
shalat berjamaah -semoga Allah menunjukinya. Hal ini mengandung bahaya dan kerugian
yang sangat besar bagi mereka, karena Ramadhan adalah musim segala ibadah
seperti melaksanakan shalat, puasa, membaca Al-Qur'an, dzikir, berdo'a dan
mohon ampunan.
Diriwayatkan
dari Hasan Al-Bashri rahimahullah, bahwasanya ia berkata:
"Sesungguhnya
Allah Ta'ala menjadikan bulan Ramadhan sebagai saat untuk
berlomba-lomba
dalam amal kebajikan dan bersaing dalam melakukan amal
shalih.
Maka satu kaum mendahului lainnya dan mereka menang, sedangkan
yang
lain terlambat dan mereka pun kecewa."
5.
Sebagian
orang malah begadang sepanjang malam, yang hal tersebut hanya membawa dampak
negatif, baik berupa obrolan kosong, permainan yang tidak ada manfaatnya
ataupun keluyuran di jalanan. Mereka makan sahur di pertengahan malam dan
tertidur sehingga tidak melaksanakan shalat Shubuh berjamaah.
Dalam hal inl
banyak hal-hal yang dilarang, di antaranya adalah:
a.
Begadang
tanpa manfaat, padahal Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sangat membenci tidur
sebelum shalat Isya' dan berbicara sesudahnya, kecuali dalam hal-hal yang baik,
sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Ibnu
Mas'ud
: "Tidak diperkenankan bercakap-cakap di malam hari kecuali bagi orang yang
sedang mengerjakan shalat atau sedang bepergian. " (HR. Ahmad, As-Suyuti
menandainya sebagai hadits hasan).
b.
Tersia-siakannya
waktu yang amat mahal di bulan Ramadhan dengan percuma, padahal manusia akan
merugi sekali dari setiap waktunya yang berlalu tanpa diisi dengan dzikir
sedikit pun kepada Allah.
c.
Mendahulukan
sahur sebelum saat yang dianjurkan dan disunnahkan yakni di akhir malam sebelum
fajar.
d.
Dan
musibah terbesar adalah ia tertidur hingga meninggalkan shalat Shubuh tepat
pada waktunya dengan berjamaah, padahal pahalanya sebanding dengan melaksanakan
shalat separuh malam bahkan semalam suntuk, sebagaimana disebutkan dalam hadits
riwayat Utsman radhiallahu 'anhu bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
"Barangsiapa mendirikan shalat Isya'
dengan berjamaah; maka ia bagaikan melaksanakan shalat separuh malam; dan
barangsiapa shalat shubuh berjamaah maka ia bagaikan shalat semalam suntuk.
" (HR. Muslim).
Oleh karena itu, mereka yang selalu
mengakhirkan shalat dan bermalasmalasan dalam melaksanakannya serta menghalangi
dirinya sendiri dari keutamaan dan pahala shalat berjamaah yang agung berarti
memiliki sifat-sifat orang munafik.
Maka sudah
sepantasnya bagi setiap muslim yang selalu berharap rahmat Tuhannya dan takut
terhadap siksaNya- memanfaatkan kesempatan penting ini, dengan berdo'a dan
mohon ampun kepada Allah untuk dirinya, kedua orang tuanya, anak-anaknya,
segenap kaum muslimin dan para penguasanya. Memohon ampun dan bertaubat kepada
Allah di setiap malam bulan Ramadhan dan di setiap saat dari umurnya yang
terbatas sebelum maut menjemput, amal perbuatan terputus dan penyesalan berkepanjangan.
Allah Ta'ala berfirman :
"Dan bertaubatlah kalian
semua orang-orang yang beriman supaya kalian beruntung." (An-Nuur: 31),
Ya Allah terimalah taubat kami,
sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat
dan Maha Penyayang. Semoga shalawat dan salam selalu dilimpahkan ke haribaan
Nabi Muhammad, segenap keluarga dan para sahabatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar