“Katakanlah: “Sesungguhnya saya ini hanyalah
seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku bahwa sesungguhnya Tuhan
kamu adalah Tuhan yang Esa.” (QS. Al Kahfi:11)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam pernah ditanya tentang puasa pada hari Senin.
Beliau menjawab:“Pada hari itulah aku dilahirkan, lalu diangkat menjadi
Rasul dan diturunkan Al-Qur’an kepadaku.” (HR. Muslim)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam dilahirkan pada hari Senin bulan Rabi’ul Awal di Makkah Al Mukarramah
tahun Al Fiil (571 M), berasal dari kedua orang tua yang sudah ma’ruf. Bapaknya
bernama Abdullah bin Abdul Muthallib dan ibunya bernama Aminah binti Wahb.
Kakek beliau memberinya nama Muhammad. Bapak beliau meninggal dunia sebelum
kelahirannya.
Sesungguhnya termasuk kewajiban
seorang muslim adalah hendaknya dia mengetahui kedudukan Rasul yang mulia ini,
berhukum dengan Al Qur’an yang diturunkan kepadanya, berakhlak dengan akhlaknya
serta mengutamakan dakwah kepada Tauhid yang mana risalahnya dimulai dengannya
sesuai firman Allah Ta’ala:
“Katakan: Sesungguhnya saya hanya
menyembah Rabbku dan saya tidak mempersekutukan sesuatupun
dengan-Nya.” (QS. Al-Jin:20)
“Muhammad adalah Rasulullah.” (QS. Al
Fath:29)
Silsilah
Muhammad dari kedua orang tuanya kembali ke Kilab bin Murrah bin Ka’b bin Lu’ay
bin Ghalib bin Fihr (Quraish) bin Malik bin an-Nadr (Qais) bin Kinanah
bin Khuzaimah bin Mudrikah (Amir) bin Ilyas bin Mudar bin Nizar bin
Ma`ad bin Adnan. Adnan merupakan keturunan laki-laki ke
tujuh dari Ismail bin Ibrahim, yaitu keturunan Sambin Nuh. Muhammad
lahir di hari Senin, 12 Rabi’ul Awal tahun 571 Masehi (lebih dikenal
sebagai Tahun Gajah).
Lebih
Jelasnya silsilah Muhammad Sallallahu’alaihi wassalam adalah : Beliau
adalah Abu al-Qasim Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin
Abdimanaf bin Qusay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr
bin Malik bin an-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaima bin Mudrikah bin Ilyas bin bin
Mudhar bin Nizar bin Maad bin Adnan bin Udad bin al-Muqawwam bin Nahur bin Tayrah
bin Ya’rub bin Yasyjub bin Nabit bin Ismail bin Ibrahim “Kekasih Allah”
(alaihima as-salam) bin Tarih atau Azar bin Nahur bin Saru’ bin Ra’u bin Falikh
bin Aybir bin Syalikh bin bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh (alaihis salam) bin
Lamk bin Mutusyalkh bin Akhnukh — yaitu Nabi Idris keturunan Nabi Adam yang
pertama menjadi nabi dan yang menulis dengan pena — bin Yarda bin Mahlil bin
Qinan bin Yanish bin Syits bin Adam alaihissalam.
Nasab ini
disebutkan oleh Muhammad bin Ishak bin Yasar al-Madani di salah satu
riwayatnya. Nasab Rasulullah sampai Adnan disepakati oleh para ulama, sedangkan
setelah Adnan terjadi perbedaan pendapat. Yang dimaksud Quraisy adalah putra
Fihr bin Malik atau an-Nadhr bin Kinanah.
“Saya memiliki lima nama: Saya Muhammad, saya
Ahmad, saya Al-Mahi yang Allah menghapus kekufuran denganku, saya Al-Hasyir
yang manusia dikumpulkan di atas kedua kakiku, dan saya Al-’Aqib yang tidak ada
Nabipun setelahnya.” (Muttafaq ‘Alaih)
Dan Allah menamakannya dengan
“Raufur Rahim”
Qushayy
(lahir 400M)
|
+----------------------+----------------------+
| | |
'Abd'l-'Uzza 'Abd Manaf 'Abd'd-Dar
| (lahir 430M)
| |
| +----------+-----------+----------+
Asad | | | |
| Muttalib Hasyim
Naufal 'Abd Syams
| (lahir 464M) |
Khuwailid | Umayya
| 'Abd'l-Muttalib |
+----+----+ (lahir 497M) Harb
| | | |
'Awwam Khadijah | Abu Sufyan
| | |
Zubair | Mu'awiya
|
+--------+----------+-------+--+-----------+----------+
| | | | | |
Hamzah 'Abbas 'Abdullah
Abu Lahab Abu Talib Harith
(lahir 545M) |
| +----------+----------+
| | | |
MUHAMMAD 'Aqil 'Ali Ja'far
(lahir 570M) | |
| +---+---+
| |
|
Muslim Hasan
Husain
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam mengenalkan dirinya kepada kita dengan beberapa nama: “Saya
Muhammad, saya Ahmad, saya Al Muqaffy (Nabi terakhir) dan Al Hasyir, saya Nabi
At Taubah, Nabi Ar Rahman.” (HR. Muslim )
“Tidaklah kamu heran bagaimana Allah
memalingkan dari saya cacian orang-orang Quraisy dan laknat mereka? Mereka
mencaci dan melaknat saya (dengan sesuatu) yang sangat tercela, dan saya adalah
Muhammad.” (HR. Bukhari )
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda :
“Sesungguhnya Allah telah memilih
dari keturunan Ismail Kinayah, dan dari Kinayah Allah memilih Quraisy, dari
Quraisy Allah memilih bani Hasyim, dan dari bani Hasyim Allah memilih
saya.”(HR. Muslim )
Dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam bersabda yang artinya:
“Namailah diri kalian dengan
nama-nama saya, tapi janganlah kalian berkuniah (mengambil gelar) dengan kuniah
saya. Karena sesungguhnya saya adalah Qasim sebagai pembagi diantara
kalian.” (HR. Muslim )
Bahwasanya Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam adalah manusia yangpaling tampan wajahnya, paling bagus
bentuk penciptaannya, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek. (Muttafaq
‘Alaih)
Bahwasanya Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam berkulit putih dan berwajah elok. (HR. Muslim)
Bahwasanya badan Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu
pendek, dadanya bidang, jenggotnya lebat, rambutnya sampai ke daun telinga,
saya (Shahabat-pent) pernah melihatnya berpakaian merah, dan saya tidak pernah
melihat yang lebih indah dari padanya. (HR. Bukhari)
Bahwasanya Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam kepalanya besar, demikian juga kedua tangan dan kedua
kakinya, serta tampan wajahnya. Saya (Shahabat-pent) belum pernah melihat
orang yang seperti dia, baik sebelum maupun sesudahnya. (HR. Bukhari)
Bahwasanya wajah Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bundar bagaikan Matahari dan Bulan. (HR.
Muslim)
Bahwasanya apabila Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam gembira, wajahnya menjadi bercahaya seolah-olah
seperti belaian Bulan, dan kami semua mengetahui yang demikian itu. (Muttafaq
‘Alaih)
Bahwasanya tidaklah Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tertawa kecuali dengan senyum, dan apabila
kamu memandangnya maka kamu akan menyangka bahwa beliau memakai celak pada
kedua matanya, padahal beliau tidak memakai celak. (Hadits Hasan, Riwayat
At Tirmidzi)
Dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha
berkata: “Tidak pernah saya melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
tertawa terbahak-bahak sehingga kelihatan batas kerongkongannya. Akan
tetapi tertawa beliau adalah dengan tersenyum.” (HR. Bukhari)
Dari Jabir bin Samrah Radhiyallahu
‘anhu berkata: “Saya pernah melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
pada bulan purnama. Saya memandang beliau sambil memandang bulan. Beliau
mengenakan pakaian merah. Maka menurut saya beliau lebih indah daripada
bulan.” (Dikeluarkan At Tirmidzi, dia berkata Hadits Hasan Gharib. Dan
dishahihkan oleh Al Hakim serta disetujui oleh Adz-Dzahabi)
Dan betapa indahnya ucapan seorang
penyair yang mensifati Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dengan sya’irnya:
“Si Putih diminta memohon hujan dari
awan dengan wajahnya.
Si Pemberi makan anak-anak yatim dan
pelindung para janda.”
Sya’ir ini berasal dari kalamnya Abu
Thalib yang disenandungkan oleh Ibnu Umar dan yang lain. Ketika itu kemarau
melanda kaum muslimin, maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memohon
hujan untuk mereka dengan berdo’a: Allahummasqinaa (Ya Allah turunkanlah hujan
kepada kami), maka turunlah hujan. (HR. Bukhari)
Adapun makna dan sya’ir tersebut
adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang disifati dengan Si Putih
diminta untuk menghadapkan wajahnya yang mulia kepada Allah dan berdo’a supaya
diturunkan hujan kepada mereka. Hal itu terjadi ketika beliau masih hidup,
adapun setelah kematian beliau maka Khalifah Umar bin Al Khathab bertawasul
dengan Al Abbas agar dia berdo’a meminta hujan dan mereka tidak bertawasul
dengan beliau.
Cap
Kenabian Muhammad SAW
1.
Dari Jabir bin Samrah Radhiyallahu
‘anhu berkata: “Saya pernah melihat cap
kenabian diantara kedua bahu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam , (cap
itu berbentuk) gondok merah seperti telur burung dara yang menyerupai warna
jasadnya.” (HR. Muslim)
2.
Dari Abdullah bin Sarjas
radhiyallahu ‘anhu berkata: “Saya telah melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam, saya (juga) telah menemuinya, makan makanannya, minum minumannya,
dan saya pernah melihat cap kenabian di punuk pundaknya sebelah kiri, di atas
cap kenabian tersebut terkumpul tahi lalat semisal kutil.” (HR. Muslim)
3.
Dari Al Ja’du bin Abdur Rahman
berkata: “Saya mendengar As Sa’ib bin Yasid berkata: “Bibi saya pergi membawa
saya ke Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam , kemudian berkata: Wahai
Rasulullah , sesungguhnya anak keponakan saya ini kurang sehat. Maka beliau
mengusap kepala saya dan mendoakan keberkahan buat saya. Lalu beliau berwudhu,
dan saya meminum air wudhu beliau. Kemudian saya berdiri di belakang
punggungnya. Saya melihat cap kenabian di antara kedua bahunya seperti telur
burung puyuh.” (Mutafaq ‘Alaih)
Keharuman aroma badan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam
1.
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu
berkata: “Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mempunyai warna
kulit yang bersih, keringatnya seperti mutiara, apabila berjalan beliau
mendorongkan badannya ke depan. Belum pernah saya menyentuh sutra
bergambar yang lebih lembut dari tangan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam . Dan saya belum pernah mencium minyak wangi dari Misk maupun
Ambar yang lebih harum dari baunya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
.” (Mutafaq ‘Alaih)
2.
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu
berkata: “Nabi pernah mengunjungi kami, kemudian beliau tidur siang sehingga
berkeringat. Datanglah ibu saya dengan membawa sebuah botol. Kemudian beliau
mengalirkan keringat beliau ke botol tersebut, sehingga Nabi terbangun dan
bertanya: Wahai Ummu Sulaim, apa yang kamu lakukan? Ibu saya
menjawab: Keringatmu ini akan kami jadikan sebagai parfum. Karena dia
merupakan parfum yang paling wangi.” (HR. Muslim)
3.
Bahwasanya Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam dikenal dengan keharuman bau bila bersua. (Disahihkan oleh
Al-Albani di Shahih Al Jami’)
4.
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu ,
bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak pernah menolak bila
diberikan minyak wangi. (HR. Bukhari)
5.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda yang artinya: “Sebaik-baik minyak wangi adalah Misk.” (HR.
Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar