Pemahaman guru IPS terhadap sejarah lokal dalam hal ini Budaya Banyumas
penting. Namun hal itu
tergantung bagaimana guru
yang bersangkutan memaknainya. Pembelajaran sejarah dalam IPS misalnya,
haruslah dilanjutkan dengan penekanan bahwa sejarah yang diajarkan senantiasa
berada dalam proses waktu yang selalu terkait, satu dengan yang lain. Karena
itu, sejarah selalu beredar dalam kekiniannya. Demikian kesimpulan dari
pendapat Sejarawan Anhar Gonggong, dalam wawancara di sela-sela seminar
nasional tentang Pendidikan yang Membangkitkan Nasionalisme, di Universitas Muhammadiyah
Purwokerto (UMP), tanggal 28 Oktober 2009. Selain tidak membosankan, maknanya
pun akan langsung dirasakan siswa yang merasa terlibat dalam berbagai materi
belajarnya.
Total Tayangan Halaman
Jumat, 11 Januari 2013
Sejarah Kontroversi dalam Pembelajaran
Prof. Dr. Bambang
Purwanto
Berbicara sejarah kontraversial, bila
hanya tentang G 30 S, lahirnya Pancasila, itu berlebihan, diluar persoalan
pembelajaran sejarah. Persoalan kontraversial jangan direduksi pada yang
tertentu saja, banyak hal yang lain.
James W. Loewen, menyatakan bahwa
‘Kebohongan yang guruku ajarkan padaku’, dan pernyataan ‘sejarah merupakan
satu-satunya bidang ilmu jika semakin banyak diajarkan dan dipelajari siswa
akan membuat mereka menjadi semakin bodoh.’
Dalam pembelajaran sejarah kontroversial masalahnya pada
bohong dan salah. Mestinya memintarkan kita menjadi bijak, santun, hal yang
baik.
Pelurusan Sejarah ala Asvi
Istilah kontroversi
sejarah baru terdengar belakangan, 1998, pada orde baru nyaris tindak ada, begitu kata Asvi Warman Adam, salah seorang tokoh sejarawan. Selanjutnya memaparkan, kontroversi artinya perdebatan, pertentangan, pada orde baru tidak ada, karena
adanya hanya 1 versi, yaitu versi Orde Baru.
Tauziah
MENGELOLA HAWA NAFSU
“Di dalam tubuh manusia ada segumpal daging yang jika ia baik, maka
baiklah seluruh tubuh. Dan jika ia buruk maka buruklah seluruh tubuh. Itulah
hati.” (HR. Muslim)
Macam-macam Nafsu
dalam Alqur’an:
Langganan:
Postingan (Atom)