JUJUR KUNCI KEBERHASILAN
Oleh : Amin
Hidayat, M.Pd.
Ngandhong apa mbecak, mlaku thimik-thimik
Artinya :
Buah kedondong atau buah salak, buah duku
kecil-kecil
Naik bendi/dokar atau naik becak, jalan kaki pelan-pelan
Syair tembang di atas ternyata memiliki
filosofi luar biasa, bila dicermati menyuguhkan aspek pendidikan karakter.
Penanaman karakter yang dibalut dalam lagu dolanan ini sudah dikenalkan sejak
dini, karena lagu ini sangat popular pada dunia anak-anak. Hanya saja si anak
kurang bisa memaknainya. Makna simbolis buah kedondong itu luarnya /kulitnya
halus, namun dalamnya/ isinya kasar atau berduri. Melambangkan luarnya baik,
sopan, halus budi pekerti, namun sejatinya hatinya jahat, busuk. Orang seperti
ini bersifat jelek, munafik, tentunya
ditekankan pada anak untuk tidak dipilih dan ditiru. Sebaliknya buah salak itu
luarnya kasar tetapi dalamnya halus. Melambangkan orang berperangai kasar namun
memiliki hati yang lembut, baik. Ini lumayan namun tidak usah untuk dipilih. Keduanya
baik kedondong maupun salak antara luar dan dalam tidak sama, maka keduanya
tidak dipilih. Akan tetapi yang dipilih adalah buah dukuh, walaupun kecil-kecil
namun keadaan luar maupun dalam sama halus. Mungkin tidak semanis/selezat
kedondong ataupun salak. Dukuh tersebut menggambarkan jiwa atau hati yang
bersih/jujur, yang digambarkan antara luar dan dalam sama, berarti ia memiliki
integritas yang tinggi. Seseorang yang mempunyai integritas yang tinggi dapat
digambarkan sebagai satunya kata dan perbuatan.