Total Tayangan Halaman

Rabu, 09 Juli 2014

RATU ADIL SI SATRIA PININGIT



Mitos
Mitos Ratu Adil mencerminkan wacana ‘kerinduan’ orang Jawa akan hadirnya suatu ‘pemerintahan negara’ yang adil dan mampu mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Kenyataan sejarah, pada jaman sebelumnya Jawa pernah mencapai jaman keemasan yang dirindukan rakyat tersebut.  Tidak disangsikan bahwa di Jawa mencapai puncak kejayaan pada jaman Kerajaan Kediri, Singasari dan Majapahit. Ricklefs (2005 : 54-60) merekam peristiwa-peristiwa masa lampau para penguasa Majapahit cukup memberi gambaran utuh dari aspek politik pemerintahan, ekonomi perdagangan, sosial keagamaan dan budaya.


MUNCULNYA MITOS
            Sejak kapan mitos Ratu Adil  muncul masih butuh penelitian dan pengkajian mendalam.  Ada yang menduga semasa dengan lahirnya ‘Jangka Jayabaya’ dan ceritera mitos tentang ‘Sabdapalon Nayagenggong’.  Bila dirunut melalui literatur Jawa yang ada, maka lahirnya mitos-mitos tersebut pada jaman ‘Kapujanggan’ di Keraton Surakarta.  Suatu masa yang bisa disebut sebagai ‘jaman keemasan Jawa’ di bidang sastra, budaya, dan merupakan ‘kebangkitan’ spiritualisme Jawa.  
Jaman kapujanggan dapat disebut sebagai ‘masa kebangkitan spiritualisme Jawa’ yang dirintis pada jaman Sultan Agung. Pada pemerintahan Suiltan Agung ini mulai disusun kembali: aksara Jawa ‘hanacaraka’, kalender Jawa, dan piwulang spiritualisme Jawa ‘Sastra Gendhing’ yang esensinya sebagai symbol. Simbolisme sangat menonjol peranannya terutama terkait dengan  religi  (Budiono Herusatoto. 1983 :26-29).   
            Mitos Ratu Adil kemudian banyak disinggungkan dengan cerita ramalan yang populer dengan sebutan ‘Jangka Jayabaya’.  Dan ketika muncul kemudian tentang mitos ‘Sabdapalon Nayagenggong’, wacana datangnya Ratu Adil disinggungkan dengan mitos ‘Satria Piningit’.  Hal ini termuat dalam ‘Serat Darmagandhul’, dimana disebutkan bahwa ‘Satria Piningit’ yang akan mengentaskan Jawa adalah momongan ‘Sabdapalon Nayagenggong’ (Nurahmad.  Menelisik Misteri Sabdo palon, 
http://www.geocities.com/triwidodowu/Bab2.rtf.   diunduh Selasa, 17 Maret 2009).

 Rakyat Jawa berpandangan bahwa negara adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Dipandang sebagai berkah, maka negara mestinya dipimpin seorang ratu yang adil dan arif bijaksana.  Pada wacana inilah, Jawa memandang bahwa pemimpin negara adalah orang yang ‘kewahyon’.  Ketika pemimpin bukan yang ‘kewahyon’, maka tidak  akan banyak membawa ‘berkah’ bagi  rakyat Jawa.
Kenyataan yang terjadi pemerintah keraton dan penjajah Hindia Belanda jaman itu, jauh dari kriteria adil dan bijaksana.  Sementara rakyat yang mendambakan perubahan sudah tidak memiliki daya dan kekuatan.  Maka kemudian mereka menggulirkan wacana ‘pemberontakan’ dengan melahirkan mitos akan hadirnya  Ratu Adil. Dengan demikian, mitos Ratu Adil bisa kita asumsikan sebagai ‘pemberontakan’ rakyat Jawa dalam mengupayakan perubahan sosial masyarakat.

SASMITA RATU ADIL DALAM KITAB JANGKA JAYABAYA
Ada banyak kitab atau serat karya Joyoboyo. Koko T. memberi risalah cukup gamblang dalam Menggali Sasmita Ratu Adil Dalam Kitab Jangka Joyoboyo  (http://www.geocities.com/ koko T./.rtf.   diunduh Selasa, 17 Maret 2009). Dari sekian banyak kitab itu, beberapa ahli meragukan sejumlah kitab itu adalah benar karya asli Joyoboyo. Namun, masyarakat tak pernah ambil pusing dengan kebenaran itu, sebagaimana rakyat tak pernah memusingkan siapa yang akan menjadi presiden. Terpenting adalah situasi kembali makmur dan serba menyenangkan. Dalam kondisi psikologis seperti itu, ramalan Joyoboyo lalu lebih dicermati pada isi. Bukan, pada keaslian naskah dan pengarangnya. Apa isi ramalan Joyoboyo itu?
Salah satu kitab Joyoboyo yang terkenal adalah Kitab Jangka Tanah Jawa. Kitab ini berisi ramalan dan babad atau kisah di masanya. Sehingga, untuk memahami sepenuhnya isi dari Jangka Tanah Jawa ini harus menyimak kitab-kitab lainnya. Jangka Tanah Jawa Joyoboyo adalah kitab yang berisi ramalan masa datang. Terbagi dalam tiga zaman besar. Kali Swara, Kali Yoga dan Kali Sangara. Tiga zaman besar ini masing-masing terbagi lagi dalam tujuh zaman kecil. Masing-masing zaman kecil berlangsung selama 100 tahun. Zaman tersebut dimulai sejak pulau Jawa diisi oleh manusia, yang dalam Kitab Musarar disebutkan dari negeri Arab atas perintah Sultan Rum dan dibawa melalui utusannya, Ngali Samsujen.
Ngali Samsujen adalah guru Joyoboyo. Dari Ngali Samsujen itulah Joyoboyo mendapatkan keahlian untuk merangkai sejumlah kitab jongko atau ramalan. Dalam Kitab Jangka Tanah Jawa, mencuat ramalan akan datangnya Ratu Adil, Ratu Erucokro, Satrio Piningit. Kitab tersebut digubah kembali pada zaman Mataram Surakarta, oleh RNg. Ronggowarsito. Dalam Jangka Tanah Jawa, disebutkan Ratu Adil Erucokro akan muncul pada Zaman Kolosubo. Zaman ini merupakan zaman kecil kelima dari tujuh zaman di Zaman Sangara. Kemunculan Ratu Adil disebutkan tidak terduga. Sebelum muncul, tak ada orang yang menyangka. Merupakan kehendak Tuhan dan karena itu tak ada yang mampu menghalangi.
Pengertian Ratu Adil bergeser istilah menjadi Satrio Piningit, yang berarti satrio yang masih tersembunyi dan akan muncul karena kehendak Illahi. Kemunculan Satrio Piningit di Zaman Kolosubo akan mengakhiri segala derita di Zaman Kolobendhu, yang merupakan zaman serba kacau. Penuh dengan orang orang kejam yang hanya mementingkan urusan sendiri. Memuliakan harta daripada norma kebaikan, dan karena itu timbul kemiskinan dan kesengsaraan. Di tengah keadaan kacau seperti itulah kemudian muncul harapan akan datangnya sosok Satria Piningit, yang selalu berulang di setiap zaman seperti sekarang.
Jangka Tanah Jawa Joyoboyo menjadi langgeng bukan karena isi ramalannya yang selalu aktual di setiap zaman. Melainkan karena ada peran pujangga yang melestarikannya. Ronggowarsito secara khusus menyadur kembali bagian kitab yang menyoal tentang Zaman Kolobendhu. Pujangga legendaris dari zaman Mataram Surakarta itu menyebut Zaman Kolobendhu sebagai Zaman Edan.
Peristiwa yang terjadi di Zaman Kolobendhu yang disebut oleh Ronggowarsito sebagai zaman edan itu terdapat dalam Serat Kalatidha, silahkan baca Hidup, Cinta dan Kematian Ronggowarsito (Purwadi, 2004:221). Ada pun dalam Serat Sabda Jati, zaman edan itu disebut Zaman Pakewuh atau Kolobendhu. Semua terhubung atau memiliki kemiripan dengan Zaman Kolobendhu dalam Jangka Tanah Jawa Joyoboyo. Akhir dari zaman edan Ronggowarsito pun berujung pada Zaman Kolosubo, dengan kemunculan Satrio Piningit, Ratu Adil.

PERKEMBANGAN MITOS RATU ADIL
Satu istilah lagi yang mungkin cukup asing adalah milenarisme. Apakah ada hubunganya dengan konsep Ratu Adil? Milenarisme dapat diartikan sebagai paham yang percaya bahwa akan segera tiba masyarakat yang seluruhnya baru yang akan melenyapkan kekurangan yang ada sekaligus.  Pemahaman ini umumnya melekat pada berbagai macam gerakan revolusioner primitif yang kerap kali muncul dikalangan bangsa atau golongan yang kurang berpendidikan. Kebanyakan gerakan milenaristis di tanah Jawa mesianistis sifatnya, yaitu orang percaya bahwa akan tercipta suatu negara bahagia oleh seorang juru selamat adikodrati atau mesias. Sang mesias inilah yang dikenal sebagai Ratu Adil.
Gerakan milenarisme di Jawa mempunyai ciri yang dalam kepustakaan tentang gerakan sosial primitive yang disebut juga dengan istilah “Nativisme”. Ajaran milenaristis menuntut suatu pelaksanaan yang mutlak, sedang di pihak lain para pengikut secara mutlak pula memberikan loyalitasnya. Maka gerakan yang mereka lancarkan bersifat total dan radikal (Sartono Kartodirdjo.2005:209).
Di Jawa tekad nativistis akan pemulihan masyarakat tradisional ini muncul pada kerajaan-kerajaan Jawa masa lalu. Kebencian terhadap penjajah sering menghasilkan upaya-upaya perlawanan heroik untuk mengusir mereka. Milenarisme Indonesia juga telah mendapat pengaruh Islam yang kuat. Agama Islam mengenal ajaran eskatologi yang menyatakan bahwa masyarakat yang sempurna akan dibawa oleh mesias Islam, Sang Mahdi. Harapan akan kedatangan Mahdi telah merasuk agak dini, kira-kira sejak abad tujuh belas, dan berbaur dengan ajaran dan harapan-harapan Hindu-Jawa.
Di Indonesia perbauran antara gerakan milenaristis dan gerakan sosial modern muncul dalam gerakan Serekat Islam, yang pada dasarnya memperlihatkan sifat-sifat milenaristis yang kuat, seraya di “bangunan atas” ia merupakan gerakan yang modern dan rasional walaupun tidak merupakan gerakan sosial yang revolusioner. Seperti telah dikemukakan bahwa dalam tradisi Jawa yang milenaristis tokoh mesias-raja memainkan peranan penting. Hal ini kita lihat juga dalam milenarisme yang terjalin dalam Serikat Islam di Jawa.
Harapan terhadap gerakan Serikat Islam akan datangnya mesias-raja kebanyakan tertuju kepada keraton Surakarta. Kenyataan Serikat Islam lahir di ibukota kerajaan, Surakarta. Harapan mesianistis terkait Serekat Islam sesungguhnya tidak hanya tertuju kepada Susuhunan Surakarta. Residen Surakarta menyatakan bahwa pada kongres Serekat Islam di Surakarta pada tahun 1913, tersebar isu bahwa H. Samanhudi bertindak sebagai utusan susuhunan.
Pemimpin-pemimpin Sarikat Islam kadang-kadang menjadi tumpuan harapan mesianistis. Hal ini terutama berlaku bagi Tjokroaminoto. Ia menjadi tokoh sentral yang sangat menentukan jalannya organisasi itu hingga akhir hayatnya. Bahkan ia dikenal sebagai Gatotkoconya ( Mansyur, 2004: 14). Sementara itu, Bupati Surabaya menyebut Tjokroaminoto sebagai “raja” Sarikat Islam. Hal ini seakan dikaitkan dengan raja yang akan datang menurut ramalan Jayabaya. Di Jawa Barat diumumkan bahwa Tjokroaminoto-lah yang akan menjadi raja Jawa yang baru. Di Jawa Timur, Tjokroaminoto disambut oleh rakyat Situbondo dan sekitarnya begitu luar biasa,  memberikan kesan kuat bahwa Sang juru selamat-lah yang disambut, bukan pemimpin utama Serekat Islam.
 Pidatonya pada kongres di Bandung tahun 1916 Tjokroaminoto berkata, “walaupun hati kita penuh dengan harapan dan hasrat yang agung, tidak pernah kita bermimpi akan datangnya seorang ratu adil, atau keadaan-keadaan lain yang mustahil.” Pada kesempatan yang sama seorang pemimpin Serekat Islam yang lain memperingatkan rakyat agar jangan mempercayai omongan para propagandis milenaristis.
Seiring berjalannya waktu, masih laku legitimasi politik dengan menyerukan Ratu Adil untuk figur tertentu saat kekuasaan orde lama (era Soekarno) dan orde baru (era Soeharto). Kenyataan dewasa ini pun masih ada pihak tertentu yang mendengungkan Satrio Piningit sebagai sang juru selamat untuk selamatkan Indonesia menuju Indonesia hebat.

SIMPULAN
            Ratu Adil
Mitos Ratu Adil mencerminkan wacana ‘kerinduan’ orang Jawa akan hadirnya suatu ‘pemerintahan negara’ yang adil dan mampu mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Mitos ini selaras dengan paham  Milenarisme. Paham inimeyakini bahwa akan segera tiba masyarakat yang seluruhnya baru yang akan melenyapkan kekurangan yang ada sekaligus.
Tidak berlebihan jika Sartono Kartodirdjo menyebut Ratu Adil adalah milenarianisme, mesianisme, nativisme dan kepercayaan akan datangnya 'perang suci'. Jika pun terdapat perbedaan hal itu coraknya pasti lebih sinkretis dalam konteks karakterisasi tadi. Gerakan Ratu Adil akan tetap bertahan kontinyu sepanjang masa dan kuat fleksibilitasnya terhadap situasi baru.

5 komentar:

  1. Nabi Muhammad bersabda: “Keluarlah pada hari itu seorang yang terbaik di antara yang terbaik. Dia berkata “Aku bersaksi kamu adalah Satria Piningit yang telah disampaikan kepada kami oleh Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam.”
    Satria Piningit berkata ” Apa pendapat kalian jika aku bunuh dia dan aku hidupkan kembali, apakah kalian masih ragu kepadaku?” Mereka berkata “Tidak” maka Satria Piningit membunuhnya dan menghidupkannya kembali ”(Hadits Riwayat Muslim).
    Nabi Muhammad bersabda: “Satria Piningit menggeregaji seseorang kemudian akan membangkitkannya kembali.” (HR. Muslim).
    Nabi Muhammad bersabda: “Satria Piningit datang kepada satu kaum mendakwahi mereka. Mereka pun beriman kepada Satria Piningit, menerima Satria Piningit . Maka Satria Piningit memerintahkan langit untuk menurunkan hujan dan memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tanaman, maka turunlah hujan dan tumbuhlah tanaman…” (HR. Muslim).
    Nabi Muhammad bersabda: “Satria Piningit memilliki keledai yang ditungganginya, lebar antara dua telinganya 40 hasta.” (HR. Ahmad).
    Nabi Muhammad bersabda: “Sungguh Satria Piningit keluar dan Satria Piningit ada air dan api. Apa yang dilihat manusia air sebenarnya api yang membakar. Apa yang dilihat manusia api sesungguhnya adalah air minum dingin yang segar. Barang siapa di antara kalian yangt mendapati Satria Piningit, hendaklah memilih yang dilihatnya api, karena itu adalah air segar yang baik. (HR. Muslim)
    Nabi Muhammad bersabda: “Di antara dakwah Satria Piningit adalah bahwa bersama Satria Piningit ada surga dan neraka. Padahal sesungguhnya neraka Satria Piningit adalah surga dan surga Satria Piningit adalah neraka. Barang siapa mendapatkan cobaan dengan nerakanya, hendaklah ia berlindung kepada Allah dan hendaklah ia membaca ayat-ayat di awal surah Al-Kahfi (HR. Majah).
    Nabi Muhammad bersabda: “Sesungguhnya bersama Satria Piningit ada surga dan neraka, sungai dan air, serta gunung roti. Sesungguhnya Satria Piningit adalah neraka dan Satria Piningit adalah surga.” (HR. Ahmad).
    Nabi Muhammad bersabda: “ Satria Piningit mendatangi reruntuhan dan berkata: “Keluarkanlah perbendaharaanmu.” Maka keluarlah perbendaharaannya mengikuti Satria Piningit seperti sekelompok lebah.” (HR. Muslim).
    Nabi Muhammad bersabda: “Barang siapa yang mendengar tentang Satria Piningit hendaklah ia menjauh darinya. Demi Allah! Sesungguhnya ada seorang laki-laki akan mendatanginya dan ia dangka dirinya beriman, lalu ia justru mengikutinya karena pengaruh syubhat (kerancuan yang membingungkan yang ditimbulkan Satria Piningit (HR. Abu Dawud).
    Nabi Muhammad bersabda: antara fitnah Satria Piningit adalah Satria Piningit berkata pada orang-orang “Bagaimana menurutmu jika aku membangkitkan ayah dan ibumu lalu kamu bersaksi aku adalah Tuhanmu, apakah kamu mau?” “Iya mau,” jawab orang tersebut. Lalu dua setan serupai bentuk ayah dan ibunya lantas keduanya berkata “wahai anakku, ikutlah Satria Piningit karena Satria Piningit adalah Rabbmu.” (HR. Ibnu Majah).

    BalasHapus
  2. Nabi Muhammad bersabda: “Keluarlah pada hari itu seorang yang terbaik di antara yang terbaik. Dia berkata “Aku bersaksi kamu adalah Satria Piningit yang telah disampaikan kepada kami oleh Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam.”
    Satria Piningit berkata ” Apa pendapat kalian jika aku bunuh dia dan aku hidupkan kembali, apakah kalian masih ragu kepadaku?” Mereka berkata “Tidak” maka Satria Piningit membunuhnya dan menghidupkannya kembali ”(Hadits Riwayat Muslim).
    Nabi Muhammad bersabda: “Satria Piningit menggeregaji seseorang kemudian akan membangkitkannya kembali.” (HR. Muslim).
    Nabi Muhammad bersabda: “Satria Piningit datang kepada satu kaum mendakwahi mereka. Mereka pun beriman kepada Satria Piningit, menerima Satria Piningit . Maka Satria Piningit memerintahkan langit untuk menurunkan hujan dan memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tanaman, maka turunlah hujan dan tumbuhlah tanaman…” (HR. Muslim).
    Nabi Muhammad bersabda: “Satria Piningit memilliki keledai yang ditungganginya, lebar antara dua telinganya 40 hasta.” (HR. Ahmad).
    Nabi Muhammad bersabda: “Sungguh Satria Piningit keluar dan Satria Piningit ada air dan api. Apa yang dilihat manusia air sebenarnya api yang membakar. Apa yang dilihat manusia api sesungguhnya adalah air minum dingin yang segar. Barang siapa di antara kalian yangt mendapati Satria Piningit, hendaklah memilih yang dilihatnya api, karena itu adalah air segar yang baik. (HR. Muslim)
    Nabi Muhammad bersabda: “Di antara dakwah Satria Piningit adalah bahwa bersama Satria Piningit ada surga dan neraka. Padahal sesungguhnya neraka Satria Piningit adalah surga dan surga Satria Piningit adalah neraka. Barang siapa mendapatkan cobaan dengan nerakanya, hendaklah ia berlindung kepada Allah dan hendaklah ia membaca ayat-ayat di awal surah Al-Kahfi (HR. Majah).
    Nabi Muhammad bersabda: “Sesungguhnya bersama Satria Piningit ada surga dan neraka, sungai dan air, serta gunung roti. Sesungguhnya Satria Piningit adalah neraka dan Satria Piningit adalah surga.” (HR. Ahmad).
    Nabi Muhammad bersabda: “ Satria Piningit mendatangi reruntuhan dan berkata: “Keluarkanlah perbendaharaanmu.” Maka keluarlah perbendaharaannya mengikuti Satria Piningit seperti sekelompok lebah.” (HR. Muslim).
    Nabi Muhammad bersabda: “Barang siapa yang mendengar tentang Satria Piningit hendaklah ia menjauh darinya. Demi Allah! Sesungguhnya ada seorang laki-laki akan mendatanginya dan ia dangka dirinya beriman, lalu ia justru mengikutinya karena pengaruh syubhat (kerancuan yang membingungkan yang ditimbulkan Satria Piningit (HR. Abu Dawud).
    Nabi Muhammad bersabda: antara fitnah Satria Piningit adalah Satria Piningit berkata pada orang-orang “Bagaimana menurutmu jika aku membangkitkan ayah dan ibumu lalu kamu bersaksi aku adalah Tuhanmu, apakah kamu mau?” “Iya mau,” jawab orang tersebut. Lalu dua setan serupai bentuk ayah dan ibunya lantas keduanya berkata “wahai anakku, ikutlah Satria Piningit karena Satria Piningit adalah Rabbmu.” (HR. Ibnu Majah).

    BalasHapus
  3. "Sesungguhnya semisal (penciptaan) Satria Piningit di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Satria Piningit dari manusia, kemudian Allah berfirman kepada manusia: "Jadilah" maka jadilah dia Satria Piningit." (QS Ali-Imran 3:59)
    "(Ingatlah) ketika Tuhan berfirman kepada manusia: "Sesungguhnya Aku menciptakan Satria Piningit dari manusia. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadian Satria Piningit dan Kutiupkan kepada Satria Piningit Roh-Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepada Satria Piningit." (QS. Shaad' 38:71-72)
    Ingatlah ketika Tuhan berfirman kepada para manusia, "Sesungguhnya Aku menjadikan Satria Piningit seorang khalifah di muka bumi.'" Manusia bertanya, "Mengapa Tuhan menjadikan Satria Piningit khalifah di bumi ini orang yang akan membuat kerusakan pada bumi dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Tuhan dan sucikan nama Tuhan!" (Al-Baqarah: 30)
    "maka Kami mengadakan tabir cermin bagi mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepada Satria Piningit, maka Satria Piningit menjelma manusia yang sempurna di hadapan mereka." (QS Maryam 19:17)
    "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Satria Piningit itu jadi anugerah agamamu" (T-QS. Al-Maa'idah' 5:3)
    "Dan ketika Muhammad berkata: "Hai Bani Adam, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Kitab Suci, dan memberi khabar gembira dengan seorang Rasul yang datang sesudahku, yang bernama Satria Piningit." (QS Ash-Shaff' 61:6)
    13:52 Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Karena itu sebagai seorang Ahli Kitab Suci yang menerima pelajaran dari Allah, Satria Piningit itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan pemahaman firman yang baru dari yang lama dari perbendaharaan."(ALKITAB MATIUS)
    "Hai Satria Piningit, ambillah Kitab Suci itu dengan sungguh-sungguh. Dan Kami berikan kepada Satria Piningit hikmah selagi ia masih kanak-kanak, dan rasa belas kasih yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian. Dan Satria Piningit adalah seorang yang bertakwa, dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tua, dan bukanlah Satria Piningit orang yang sombong lagi durhaka. Kesejahteraan atas diri Satria Piningit pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia hidup dan pada hari ia bangkit hidup kembali." (QS Maryam 13:12-15)
    "Sesungguhnya yang disisi Allah hanyalah Satria Piningit. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab Suci kecuali sesudah datang pengetahuan Satria Piningit kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya." (T-QS. Ali-Imran' 3:19)
    " Wahai ahlul-kitab suci! Marilah kemari! Kepada kalimah yang sama di antara kami dan di antara kamu.” (pangkal ayat 64).
    (65) Wahai ahlul-kitab suci! Mengapa kamu bersilang-sengketa tentang Satria Piningit? Padahal tidaklah diturunkan Taurat, Injil dan AlQuran, melainkau tentang Satria Piningit? Apakah kamu tidak berfikir?
    (66) Ingatlah! Kamu ini adalah orang-orang yang pernah berbantahan dari hal kitab suci! yang ada pengetahuan pada kamu, tetapi sekarang mengapa kamu berbantah¬an dalam hal Satria Piningit yang tidak ada pengetahuan pada kamu? Dan Satria Piningit itu mengetahui kitab suci, sedangkan kamu tidaklah mengetahui
    "Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syari'at tertentu yang umat lakukan, maka janganlah sekali-kali umat membantah Satria Piningit dalam urusan ini dan serulah dalam Tuhanmu. Sesungguhnya Satria Piningit benar-benar berada pada jalan yang lurus." (T-QS. Al-Hajj' 22:67)

    BalasHapus
  4. SANG PEMIMPIN (artikel pertama)
    Oh Negeriku Tercinta
    Keadaanmu sakit dan menderita
    Baik alam dan rakyat serta pemimpin
    Rakyat sakit lahir batin,pikiran dan perasaan
    Pemimpin dipilih dari rakyat untuk rakyat
    Maka pemimpin adalah pilihan rakyat karena dari rakyat
    Jadi lah yang memimpin rakyat sakit yang memimpin negara sakit
    Sakitlah semuanya keadaan negaraku, tanah airku
    Tidak akan sembuh negaraku oleh sistem manusia sakit?

    Sekarang negeriku, rakyat nusantara lagi menderita sakit parah,masih dalam UGD, menunggu Mujizat dari Tuhan untuk disembuhkan…… Tidak akan sembuh negeriku, rakyat nusantara jika dengan cara sistem yang diciptakan oleh manusia sakit…..Gelap, gelap, gelap selamanya!
    Sungguh miris melihat keadaan ini, apakah yang bakal terjadi? negara ini akan musnah? termusnahakan, rata, diratakan, oleh karma buruk bangsa ini. Kehancuran di depan mata, apakah rakyat masih sakit dan buta, tidak mengenal hal ini?
    Adakah dari sekian banyak rakyat yang sakit, segelintir orang yang masih sehat lahir batin?
    jika masih ada? masih ada setitik harapan untuk negeri ini agar tidak hancur.
    Sekarang ini pemimpin lahir dari sistim kekacauan. Bukan pemimpin dari kehendak rakyat
    Pemimpin yang tumbuh dari propraganda untuk mengendalikan suara rakyat, Suara rakyat yang terkibuli, terpasung, oleh sistim yang datang dari politik.
    Suara rakyat yang terbeli, tertipu, dipermainkan oleh sistim, dimana kuasa rakyat? Rakyat tidak akan sadar karena sakit-sakit.
    Rakyat tidak berkuasa apapun atas negeri sendiri? Inilah negri yang terjajah oleh sistim.
    Negeri para dewa tidak mencontoh kemakmuran negerinya hanya dengan bentuk kenikmatan ragawi dan nafsu? Melainkan dengan pemimpin yang dapat mengangkat harkat martabat manusia ke tingkat yang lebih tinggi? Sebagai manusia sempurna yang sesuci dengan ciptaan kreasi dari yang maha sempurna? Negara, rakyat akan sembuh, Jika dipimpin oleh pemimpin yang sehat lahir batin
    Hanya pemimpin pilihan Tuhan yang mendapatkan wahyu dari-Nya yang dapat menyembuhkan, memakmurkan, menjaga negeriku rakyat nusantara……..adil, makmur, bahagia
    Negeriku tidak mengenal demokrasi, negeriku mengenal kekuasaan tunggal (karena pemimpinnya manusia sempurna) negeriku, negeri para dewa, para manusia adi luhung, yang kekuatannya bukan dari kecerdasan, materi ilmu pengetahuan duniawi saja,melainkan dari kesadaran yang tercerahkan, kesadaran tertinggi sempuna lahir batin.
    Sempurna yang diajarkan oleh manusia sempurna maka negeri ini akan berubah jika di pimpin dan diatur oleh manusia sempurna …… maka sempurnalah, makmurlah, adilah, sejahteralah negriku jika manusia yang tercerahkan, pilihan Tuhan, pengejewatahan Tuhan muncul di permukaan bumi nusantara tercinta ini. Pemimpin yang terpilih dari kemuliaan kesucian yang datang dari Tuhan, yang dikawal oleh para leluhur mulia bangsa ini. Itulah pemimpin yang sanggup mengembalikan kejayaan bangsa ini, baik lahir batin, kesempurnaan, kemakmuran, keadilan, kesejahteraan dll
    Jadi berharap agar pemimpin semacam itu ada. Untuk mengatur, memimpin, menjaga, negeri ini beserta rakyatnya, agar sehat dulu, baru makmur, adil, terakhir sempurna sebagai manusia.Yang memancarkan cahaya kemulyaan, kesucian, kebijaksanaan, kecerdasan, keadilan, kedamaian, kebahagian dari dalam dirinya ?.
    Tidak ambisius, tidak dapat dikendalikan oleh apapun, apalagi oleh harta, kekuasaan, uang, kepentingan pribadi, karena dia telah mencapai kesempurnaan sejati Menyatu dalam alam kenyataan sebenarnya, menyatu dalam keabadian yang haqiqi, dialah yang memiliki bumi dan langit sebenarnya.
    Memimpin dunia terlalu kecil bagi dirinya? Tidak mungkin dia memunculkan dirinya kecuali jika manusia memohon kepada Tuhan!
    Jika rakyat yg tersadarkan memohon kepada yang Maha Kuasa agar hadir manusia Sempurna itu di negeri ini, maka cepat atau lambat pasti muncul jika rakyat indonesia memerlukannya?
    Dari situs: Satria Piningit Sang Manusia Sempurna
    RODA HUKUM -Tiada KEBENARAN selain Satria Piningit itu sendiri.

    BalasHapus
  5. SANG PEMIMPIN (artikel ke dua)
    Satria Piningit itu manusia yang sempurna, telah melampaui semuanya, termasuk agama, kepercayaan, pikiran dualitas, keimanan, kepercayaan.
    Satria Piningit tidak memerlukan gelaran, kekuasaan, nama baik, pujian, harta, termasuk pengabdian, Satria Piningit telah melampaui segalanya dalam pencapaian kesempurnaan diri yang tertinggi,
    Satria Piningit telah akan bersaksi jati diri sendiri yang sebenarnya?
    Satria Piningit melampaui semuanya (kesaktian, kesucian, alam cahaya, alam dualitas, agama, kepercayaan, pokok keadaan jati diri manusia) bersatu abadi…… berada di alam yang sunyaluri, hening, yang sebenarnya, karena semuanya seakan hilang ?! Ada apa gerangan di alam ini ?+?
    =??? Tidak ada yang sanggup mengutarakan? Bukan hening turun gelombang pikiran yang tidak ada gambaran, bentuk, suara, rasa energi, cahaya, kenangan, Tetapi Satria Piningit telah mencapai ke suatu keadaan, yang tidak dilahirkan diciptakan.
    Satria Piningilah yang telah melampaui…. Tidak ada kata kata, gambaran lagi……..
    Karena Satria Piningitlah yang sanggup menerangkan, Satria Piningit yang berhak memberi pencerahan, cahaya kehidupan untuk manusia, dunia ini memerlukan pemimpin yang betul mengalami setiap perjalan menuju kesempurnaan jati diri manusia.
    Dia manusia tapi bukan manusia
    Dia Maha Terang tapi bukan cahaya
    Dia Ada tapi samar dan gaib
    Dialah senyatanya Sang Sempurna
    Satria Piningitlah yang di tunggu dan diharapkan…..
    Manusia semacam Satria Piningit tidak muncul dari kelompok agama, kepercayaan, atau kelompok macam apalah yang ada di dunia, Satria Piningit telah meliputi alam semesta. Satria Piningit-lah yang telah mengESAkan diri sendiri, Satria Piningit ada dimanapun jaman?
    Satria Piningit terasing dan terpingit dari pandangan manusia yang sakit dan rendah. Tak terjangkau oleh sebagian besar umat manusia; manusia di bumi tidak mengenal Satria Piningit? Yang masih mengandalkan, dogma, pikiran, baik buruk, benar salah, agama dll yang masih bingung, sakit, mencari, belajar,menghayati, mana bisa mengenal Satria Piningit? Hanya yang Maha Kuasa saja yang mengenal Satria Piningit.
    Satria Piningit rahasia dari yang ter-rahasia, gaib dari ter-gaib, samar tapi sangat nyata, manusia tapi bukan manusia karena pencapaiannya? Pasti ada Satria Piningit- pasti ada Satria Piningit karena alam semesta masih ada karena Satria Piningit ada juga.
    Satria Piningit telah mengalami semua perjalanan sebagai manusia yang menuju ke alam sempurna, hening sunyaluri, ada dan tiada, semoga manusia semacam ini membimbing dan hadir serta berada pada masa kehidupan kini agar manusia sebagai manusia tercerahkan terbimbing oleh Satria Piningit dari semua dogma, ajaran, kepercayaan, agama, keyakinan yang semua itu bukan hanya dibicarakan, tetapi supaya menjadi jelas dan nyata
    Dan di dunia ini manusia semacam Satria Piningit, telah menyatu melebur dengan Sang Pencipta, Penghancur dan Pemelihara di dalam diri sendiri, Satria Piningit yang bisa menggerakan kuasa Tuhan karena itu Satria Piningit berkuasa atas segalanya…….
    Semoga negeriku, duniaku dipimpin oleh Satria Piningit
    Dari situs: Satria Piningit Sang Manusia Sempurna
    RODA HUKUM -Tiada KEBENARAN selain Satria Piningit itu sendiri

    BalasHapus